RSS

Suatu Hari Senyummu Akan Menjadi Milikku

Suatu Hari Senyummu Akan Menjadi Milikku
FlashFiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari Tiket.comdan nulisbuku.com#TiketBaliGratis.


Aku selalu berangkat pagi-pagi ke sekolah. Aku selalu mempunyai semangat baru untuk menginjakkan kaki di sekolah itu, sekolahku, sekolahmu juga sih. Aku selalu suka melihatmu membaca buku di perpustakaan pada pagi hari. Aku suka caramu menaikkan kaca mata minusmu ketika mulai kedodoran. Aku selalu suka saat kamu mulai bermain dengan kameramu, membidikkan lensa ke objek-objek yang menurutmu menarik. Kadang aku cemburu, ketika kamu lebih suka berinteraksi dengan kameramu dibanding menyapaku yang sering melihatmu dari kejauhan, yang sering berpapasan denganmu di koridor.


Hari itu aku mencoba menyapamu
"Hai, Kak. "

Kamu hanya melihat sekilas kepadaku dan tersenyum. Tanpa ada balas sapa darimu.

"Baca buku apa?" tanyaku

"Lo gak liat nih judulnya?" Ku akui saat itu kamu ketus sekali. Cobalah ikut berbasa-basi denganku, walau akan ada banyak pertanyaan bodoh ku lontarkan kepadamu.

Sekali lagi aku tersenyum dan meninggalkanmu


Aku tidak pernah tidak suka denganmu, berapa kali pun kau berkata ketus, berapa kali pun kau tidak pernah membalas senyum sapaku di koridor sekolah


Tahun berlalu, kita bertemu lagi, dalam keadaan berbeda. Kamu dengan pekerjaanmu dan aku dengan kuliahku. Kita bertemu di sebuah coffeeshop. Seperti biasa, aku duluan yang menyapa, kan?
Katamu kamu sedang menunggu klien. Rasa itu tidak pernah hilang selama bertahun-tahun. Aku senang melihatmu dari kejauhan, aku terlalu takut untuk mengungkapkan rasa.
Aku kembali mengerjakan tugas kuliahku disana, dan pura-pura sibuk mengetik sesuatu di laptop sambil mencuri pandang ke mejamu. Melihat caramu mensesap black coffee yang disediakan coffee shop ini.

Sampai akhirnya, yang katamu adalah klien itu, datang. Seorang wanita cantik berambut ikal panjang, memakai rok merah dan blouse cream. Senyummu berbeda, sangat berbeda terhadapnya. Aku ikut tersenyum melihatnya, walaupun ku dengar dirimu berkata kepadanya, " Lama sekali, Sayang. Aku rindu."



Aku masih tersenyum
Aku masih yakin suatu hari nanti senyummu itu akan menjadi milikku


Suatu Hari Senyummu Akan Menjadi Milikku
FlashFiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari Tiket.comdan nulisbuku.com#TiketBaliGratis.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar