RSS

Someday-Nina Lyric

Someday you're gonna realize
One day you'll see this through my eyes
By then I won't even be there
I'll be happy somewhere even if I can't

I know you don't really see my worth
You think you're the last guy on earth
Well I've got news for you
I know that I'm not that strong
But it won't take long, won't take long

Cause, someday someone's gonna love me
The way I wanted you to need me
Someday someone's gonna take your place
One day I'll forget about you
You'll see I won't even miss you
Someday, someday

Right now I know you can't tell
I'm down and I'm not doing well
But one day these tears, they will all run dry
I won't have to cry sweet goodbye

Cause, someday someone's gonna love me
The way I wanted you to need me
Someday someone's gonna take your place
Oh, one day I'll forget about you
You'll see I won't even miss you
Someday, I know someone's gonna be there

Someday someone's gonna love me
The way I wanted you to need me
Someday someone's gonna take your place
One day I'll forget about you
You'll see I won't even miss you
Someday, someday


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ya Biarkan Saja

Saya percaya, beberapa orang dalam hidup kita memang ditakdirkan hanya untu mengisi masa lalu tapi tidak untuk masa depan.

Beberapa orang lainnya ditakdirkan untuk mengisi hati tapi tidak untuk mengisi hidup.
Sebagian lainnya bersemayam dalam ingatan tapi sudah terkubur dalam hati.

Nah, post ini mau bercerita sedikit tentang mantan-mantan pacar.

Sebagai seorang Scorpio sejati, sudah lumrah bila tidak punya mantan.
.
.
.
.
.
.
.
oke saya bohong.

Saya punya sekitar 5 mantan (sejauh yang bisa saya ingat
 dan saya anggap), nah hubungan saya dengan semuanya ini sekarang bisa dibilang baik-baik saja ya.

Sebut saja Wortel, mantan terakhir saya. Dia paling lama berpacaran dengan saya. Hampir 3 tahun (jika ditambah dengan hubungan tanpa status). Saya menjalani hampir semua naik-turun emosi dengan dia. Dari mulai stres kuliah, bolos kuliah bareng, cemburu dengan teman satu laboratoriumnya, pacaran jarak jauh karena dia ditempatkan di luar pulau waktu magang, mendampingi dia sidang-wisuda, bertemu dan berpergian dengan keluarga besarnya, sampai menemani dia tes kerja sana-sini. Pada akhirnya harus berakhir karena restu orang tua saya. Ibu saya tidak menyukai keluarganya yang –kata ibu saya- penuh dengan hedonisme. Loncat dari kafe yang satu ke kafe lainnya, gila terhadap barang branded, dan sebagainya. Sekarang dia tetap sendiri, fokus pada karirnya di perusahaan listrik milik negara. Katanya sih sempat dikenalkan dengan polwan oleh ayahnya, tapi dia menolak. Saya tahu dia tidak secepat itu bisa move on dari saya walaupun dia tidak pernah menghubungi saya lagi.


Lalu ada Mas yang satu lagi. Mas ini udah mau married dengan perempuan berparas meneduhkan. Kami tidak temenan di hampir semua sosial media karena sempat saling remove setelah putus. Sempat tidak sengaja bertemu beberapa kali di mall. Hanya menegur seadanya, lalu pergi.


Selanjutnya, ada Mas Dokter. Saya berpacaran dengannya sewaktu dia masih di tingkat akhir Fakultas Kedokteran, dan juga Fakultas Hukum. Ya, dia mengambil dua jurusan dalam satu kampus. Saya mengenal patah hati terdahsyat dari dia. Saya belajar untuk meluangkan waktu saya ketika saya sadar dia pergi karena saya tidak pernah ada untuk dia. Dia mahasiswa tante saya. Kami bertemu di koridor rumah sakit, berteman, sampai pada akhirnya memutuskan untuk pacaran walaupun beda suku. Saya sibuk kuliah karena baru awal semester satu dan tidak terlalu fokus pacaran. Saya tidak tahu dulu itu saya sayang dia atau tidak, tapi perlakuannya membuat saya hampir tidak percaya dengan lelaki lagi.


Dan masih ada mas-mas lainnya. Ya bisa dibilang hubungan kami masih baik.Tidak akrab, tapi tidak bermusuhan,


Tapi tidak dengan mantan saya yang satu ini ya,
Sejak berpisah memang kami sama-sama memutuskan untuk tidak saling komunikasi. Bukan karena bermaksud apa-apa, tapi kami lebih nyaman seperti itu. Walau akun twitter kami masih saling mengikuti, tapi komunikasi antara kami bisa dibilang nihil. Walau nomor whatsapp masih tersimpan dengan nama jelasnya, tapi hampir tak ada pesan tertinggal di situ.

Bukan, bukan karena antara kami masih ada rasa,
Tapi ntah kenapa, kami lebih baik begini.
Bukan pula karena kami menjaga perasaan pasangan masing-masing, karena kebetulan kami memiliki pasangan yang sama sekali tidak melarang komunikasi.

Kami hanya...
ya lebih nyaman seperti ini.
Memperhatikan dari jauh, bertukar kabar dari orang lain, saling mendoakan yang terbaik.

Ntahlah, saya tidak tau bagaimana mendeskripsikannya, tapi yang jelas, getaran hangat ketika namanya disebut itu pasti akan terus ada,
kembali lagi bukan karena kami masih ada rasa,
kami hanya bertahun terbiasa. :)



Yaah...Keputusan mengenai mengakhiri hubungan bukan perkara mudah. Akan terus terbawa bahkan hingga ke depannya kelak. Masa lalu seseorang itu ada, tiap manusia memiliki cerita hangatnya masing-masing. Senyum yang terkembang karena nostalgia, doa yang terpanjat tanpa sadar.

Tapi masa lalu ya masa lalu, ia terletak jauh di belakang,
ia tersimpan rapi di ingatan tapi tak berbekas di hati.
Ia menjadikan kita yang hari ini,
yang bisa dengan ikhlas melepaskan cerita yang dulu pernah indah,
yang bisa bersyukur bahwa hari ini kita bisa sama-sama bahagia,
walau tak lagi bersama.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

24072015. Semoga otakmu gak sakit lagi

Mungkin ada yang salah sama kejiwaan orang yang satu ini. Ups... Keluarga ngasih perhatian tapi malah menghindar. Giliran keluarganya mulai cuek karena sikapnya, eh malah dibilang gak perhatian sama dia. Terus kami harus bagaimana dong? Menjadi manusia, apalagi berjenis kelamin perempuan itu harusnya berhati-hati dalam bertutur kata, bersikap, dan bertindak. Kita tidak bisa sembarangan mengeluarkan kata-kata yang tidak bermanfaat dan cenderung melukai hati orang lain, apalagi keluargamu sendiri. Seliar-liarnya kamu menjadi perempuan, keluarga adalah tujuan utamamu untuk pulang, karena hanya keluargamu yang bisa menerimamu apa adanya, apapun keburukan kamu. Kamu boleh saja bersentuhan dengan rokok, narkotika, ataupun seks bebas sekalian (ya, mana kami tau sih kamu yang sebenarnya), tapi kamu tetap bagian kami, sebusuk apapun dirimu, entah di darahmu mengalir obat-obatan haram itu, paru-parumu penuh dengan sisa racun dari rokokmu, atau selaput daramu sudah terkoyak mengingat pergaulanmu yang seperti itu. Walaupun kamu memaki-maki kami, menjauhi kami, berusaha menghilangkan kontak kami, kami tetap saja menganggapmu bagian dari keturunan keluarga kami kan. Itu tidak bisa dihilangkan. Di dalam darahmu mengalir darah dari leluhur kita yang sama. Hey, tadinya aku sempat mengurungkan niatku untuk melanjutkan rencana kejutan di rumah sana, mengingat ocehanmu di telepon tadi. Tapi aku memandang orang tuamu. Aku memisahkan urusan kita dengan urusan terhadap orang tua. Yang penting, rencanaku sudah terlaksana, niat baikku sudah kulakukan. Aku tidak peduli kamu menerima kami di rumahmu atau tidak. Yang penting orang tuamu menerima kami untuk menginjakkan kaki di istanamu itu. Jaga diri baik-baik, tidak semua orang bisa menerima kelakuanmu seperti aku yang dengan sabar mengelus dada setiap berbicara denganmu. Tuhan memberkati.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

22072015

Memaafkan sekaligus melupakan itu adalah hal yang sebenarnya paling sulit untuk dilakukan. Memaafkan mungkin lebih mudah. Melapangkan hati untuk perbuatan yang melukai hati itu sendiri. Tapi melupakan justru sangat sulit, karena otak diciptakan untuk mengingat bukan untuk melupakan dengan dipaksa. Semakin ingin melupakan pastinya akan semakin teringat. Kenangan seindah apapun atau sepahit apapun tetaplah sejarah dalam hidup. Kenangan ada karena tercipta oleh kita dan orang-orang yang pernah berlalu lalang dalam hidup kita. Kenangan ada untuk selalu diingat, bukan malah dilupakan begitu saja. Kenangan itu seperti arsip kejadian masa lalu. Kenangan ada... karena Tuhan tahu, akan ada saatnya dimana seseorang akan bercermin pada sebuah kejadian yang lalu. Apakah kenangan akan menuntut untuk dilupakan? Tidak. Hanya orang bodoh yang berusaha dan bersusah payah untuk melupakannya. Ia hanya menginginkan otaknya dipenuhi oleh kejadian yang dilatar belakangi oleh kebahagiaan. Tanpa disadari kenangan adalah sesuatu yang secara tidak langsung kita ciptakan begitu saja untuk bahan cerminan di masa depan.

Mungkin aku salah satu orang bodoh itu. Aku berusaha melupakan apa yang sudah menyakitiku. Sekeras apapun, aku tidak bisa. Entah karena sifatku pendendam atau apa. Sejujurnya aku menyerah. Aku ingin mematikan rasa cemburu ini karena hal itu akan terus menyakiti aku sendiri, menyakiti kamu, dan kita. Aku tidak pernah melarang kamu bergaul dengan siapapun. Aku bukan wanita yang gila dipublikasikan. Aku tidak menuntut untuk kamu umumkan terus-terusan di sosial media atau dunia nyata bahwa kita adalah sepasang kekasih. Tapi ketahuilah batasan untuk menyapa, bercanda, dan menggoda teman wanitamu. Siratkan bahwa kamu sudah mempunyai pasangan tanpa ada pengumuman tertulis. Jaga sikapmu dan perkataanmu, buang semua hal-hal untuk menggoda teman-teman wanitamu karena aku punya hati yang menuntut untuk kamu jaga. Aku bisa saja sewaktu-waktu pergi jika tidak tahan lagi. Aku punya batas kesabaran sendiri. Teman priaku juga banyak, tapi hanya sekedar saling sapa, tanya kabar, tertawa, lalu pergi lagi. Sibuk dengan aktifitas dan urusan pribadi masing-masing.

Aku memaafkanmu. Tentu saja aku masih ingat dengan tautan kelingking kita malam itu. Ketahuilah bahwa aku sedang berusaha mematikan hatiku agar tidak cemburu lagi. Ketahuilah bahwa aku sedang belajar untuk tidak peduli dengan apa yang terjadi antara kamu dan teman-temanmu. Ketahuilah bahwa aku sedang berusaha berdiri kuat, menegakkan dagu, menguatkan kaki dan tangan untuk bekerja lebih keras lagi, belajar lebih giat lagi, dan bersosialisasi lebih. Aku sedang menikmati hidupku, kamu adalah tujuanku pulang, tapi bukan poros duniaku, karena hidupku bukan selalu tentang kamu...

I love you, always.




21.55

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

24062015

Hai, sorry untuk kesekian kalinya aku ngambek. Sorry for disturbing u with this situation.
 I've tried to always hide my feeling, to sweep of my tears, but i couldn't erase you from my mind. Hey, i just hate to realize that i need you more than you need me.. Yeah, here is the silliest girl in the world.. Care about someone who never care where is his girlfriend, with who she goes out, or what does she do right now. Selalu aja aku yang tanya duluan kamu dimana. Selalu aja aku yang ajak kamu untuk ketemu kan, even that i stay only bout 5 km from ur house. Aku cuma pelajarin satu hal dari salah satu iklan di tv yang bilang "Cinta itu bukan soal menunggu pengorbanan dari seseorang, tapi cinta adalah soal memberikan pengorbanan itu sendiri. Kadang aku berpikir iklan itu terlalu pakai hati, gak memikirkan hal-hal yang lain. Aku cuma mikir aja kenapa kok kamu gak nyamperin aku kesini, padahal jam pulang kantor kamu ga sampe malam2 banget.. Tapi ya udah, mungkin km capek ya. Hmmm, kita pernah berantem kan soal jarak dan alasan km knapa susah nganter aku kesana kemari. Sekarang aku gak jauh loh sama kamu, sebenernya aku sengaja nginep di rumah tita biar bisa ketemuan sama kamu. Tapi, kayaknya sama aja ya situasinya. Ah sudahlah, mungkin kamu capek ya bang. Aku harus ngerti kan. Selama ini kamu kan yang selalu ngerasa salah dan frekuensi kamu minta maaf sama aku itu sering banget. Tapi tahu gak kamu kalo aku yang sering ngerasa bersalah udah bikin km kayak gitu, aku sering ngerasa bersalah kalo aku ngambek ga jelas. Kamu tau gak, tiap aku ngambek dan akhirnya kamu tidur itu aku sering banget nangis. Aku juga ga ngerti nangis kenapa. Sesering itu aku nangis, sesering itu juga aku janji kalo itu yang terakhir kalinya aku nangis karena ngambek sama kamu, dan sesering itu pula aku ngelanggar janji aku sendiri. Diem2 aku emang seneng bikin orang lain ketawa, tapi mereka termasuk kamu gak akan pernah tau kan alasan aku bikin mereka ketawa. Aku cuma lagi ngehibur diri sendiri aja bang. Kadang aku capek di sekolah, tapi aku tau aku ga boleh ngeluh terus. Aku juga suka lelah dirumah, nyampe dari sekolah tp rumah berantakan. Kadang aku capek sama temen2ku yang hobi jalan sana sini sementara aku harus tahan diri biar gak ikut arus bolongin dompet. Kadang aku capek liat muridku bisa bercanda bareng papanya, sementara aku cuma bisa liatin foto papaku. Aku capek tapi aku ga boleh ngeluh. Aku lemah tapi aku harus kelihatan kuat. Aku cengeng tapi aku harus kelihatan humoris. Kamu tau apa yang menyakitkan dari semua itu? Aku berpura-pura jadi diri sendiri, tanpa orang lain tahu aku kenapa. Maaf ya bang, mungkin aku selalu ribet. Mungkin aku ga pernah nyenengin kamu, mungkin aku manja minta ditemenin ini itu , kesana kemari. Maaf sekali bang, aku selalu merengek-rengek kalo kamu ketiduran, atau kalau kamu gak jadi datang kerumah. Aku cuma mempercayakan diri aku yang sebenarnya waktu aku ada di samping kamu. Diriku yang rapuh. Aku cuma butuh istirahat dari topeng ceria aku aja kok. Aku cuma bisa istirahat kalo sama kamu... Sama Fidi, mita, jaslind, shintia, dan lainnya aku gak bisa cerita banyak, karena aku tau mereka juga pikul beban. Aku gak bilang kamu gak pikul beban sih, tapi setidaknya aku nyaman sama kamu untuk berbagi. Maaf ya abang Benny...







22.48
Tita's room

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dance With My Father Again




Back when I was a child
Before life removed all the innocence
My father would lift me high
And dance with my mother and me and then
Spin me around til I fell asleep
Then up the stairs he would carry me
And I knew for sure, i was loved
If I could get another chance
Another walk, another dance with him
I'd play a song that would never ever end
How Id love, love, love, to dance with my father again
When I and my mother will disagree
To get my way I would run from her to him
He'd make me laugh just to comfort me
Yeah, yeah, then finally make me do just what my mama says
Later that night when I was asleep
He left a dollar under my sheet
Never dreamed that he would be gone from me
If I could steal one final glance
One final step, one final dance with him
I'd play a song that would never ever end
'Cause I'd love, love, love, love to dance with my father again
Sometimes Id listen outside her door
And Id hear how my mama cried for him
I pray for her even more than me
I pray for her even more than me
I know, I'm praying for much too much
But could You send back the only man she loved
I know You don't do it usually
But dear Lord shes dying to dance with my father again
Every night I fall asleep and this is all I ever dream
I know You don't do it usually
But dear Lord shes dying to dance with my father again


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

21062015

Dear, don't you know and realize when i hugged you tightly yesterday? I prayed to our God, that I want you forever to be my life-partner, to be a best spouse in your life, facing happiness and sorrow together, and in the end of my prayer, I asked Him if I die, let me die in your arms. Let me go to heaven and hug you tight for the last time :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

150615

Saya merindukan dia.

Mungkin dia juga merasakan hal yang sama, tapi apa mau diperbuat, apa mau dikata? Pekerjaan yang menyita waktu dan pikirannya mau tidak mau harus menyingkirkan saya dari benaknya untuk sementara. Tadi pagi saya berniat memberi kejutan dengan tiba-tiba berada di depan kantornya.Saya bolos kerja, dan mengajak sahabat saya, Fidi untuk ikut bolos juga. Pergilah kami ke Bekasi dengan nekat mencari alamat kantornya sendiri. Berbekal GPS dan sinyal yang gak mendukung, pada akhirnya yang kami lakukan adalah memutari Bekasi Barat-Bekasi Timur hingga berkali-kali. Saya bukan tidak berkomunikasi dengan si dia. BBM sambil menyetir adalah salah satu keahlian saya yang agak membahayakan. Isi BBM dari dia bukan menyejukkan hati, tapi malah bikin jantung mau copot dan darah tinggi saya kumat karena berisi pengharapan palsu. Katanya pertama mau ikut, tapi akhirnya disuruh jalan-jalan sendiri. Ah, saya paling benci diperlakukan seperti itu. Katakan 'ya' bila 'ya', begitu juga sebaliknya. Saya pergi membawa segunung rindu, pulang membawa kekecewaan yang tak kalah besarnya. Dia bukan meminta maaf lagi, walaupun saya diamkan dan hanya menjawab seperlunya saja BBM dari dia. Dia pasti berpikir bahwa nanti saya akan kembali menjadi Shinta yang ceria. Dia pasti berpikir bahwa saya pun tidak tahan berlama-lama marah. Saya tidak marah. Saya hanya kecewa dengan diri saya sendiri yang begitu bodohnya menerobos salah satu prinsip hidup saya 'gak boleh nyamperin cowo' demi rindu yang sebenarnya ga ada gunanya. Saya kecewa, sampai pada waktu menulis tulisan ini pun saya setengah menangis meratapi kebodohan saya yang mau saja capek-capek pergi kesana mencari dia. 

Maaf bila saya mendiamkanmu tanpa sebab, saya hanya rindu. Rindu sekali.











150615.
rscm

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

8for7th

Malam ini ditemani lagu-lagu galau dulu. Entah kenapa mellow sekali hari ini.. Daritadi di Sekolah gue diem aja, diajak ngobrol murid cuma 'hah-hoh'. Bawaannya bete, ga mood.. Efek tongpes jg ni kantong. Aih gilaaa, salah milih temen kayaknya nih gue.. Temen gue yg itu orangnya boros banget, padahal udah berkeluarga, belanja sepatu bisa 3 pasang, di department store pula. Jaga jarak ah.. Biar ga nular.. Hmmm.. Btw, si honhon gue lg sakit. Kasian :( Pasti gara-gara kecapean nganter gue dari sabtu siang sampe malam, trus ketemu lagi sama gue di hari minggunya.. Pengen banget ada disana, nemenin dia. Seenggaknya gue hadir secara fisik buat nyemangatin si honhon..  Gue sadar, gue sering banget nyusahin dia buat selalu bisa hadir bareng gue, nganter gue kesana kemari, yang paling sering sih bikin dia kesal gara-gara kelakuan gue yang absurd ini. Kadang gue bisa happy banget, kadang mood gue bisa langsung down dan naik darah terus kalo diajak ngomong, padahal ngomongin hal sepele. Kadang gue bingung, di tengah banyaknya dosa gue dan hal-hal buruk disekeliling gue, tapi dia tetap ada dengan sabarnya. God gives me him. Sometimes God is so funny, isn't it? Gue bersyukur banget selama 7 bulan ini bisa bareng sama dia, jalanin semua sama-sama, ngehadapin kelakuan berdua yang kadang jauh dari kata normal.hahahaa. Yeah, he is my half. Separuh diri gue ada di dia, separuh diri dia ada di gue. Apa yang pengen gue omongin, kadang udah diomongin duluan sama dia. Sampai makanan yang dimakan aja bisa samaan dong.padahal lagi jauh-jauhan. Semalem dia bilang di bbm, kalo dia ngajak gue buat nunjukin ke orang kalo kami bisa bahagia walaupun situasi sangat sulit. Ya, itu bikin gue berpikir dari kemarin, mikirin kelemahan dia dan gue, mikirin 'gila'nya dia dan gue, mikirin semua hal-hal yang ada di diri dia dan gue, intinya sih gue mikir apapun kekurangannya dia, gue harus terima dengan sabar. Gue udah milih dia, gue minta sama Tuhan, gue diberi kekuatan lebih buat menemani dia, buat nyemangatin dia di segala situasi, buat jadi orang yang meluk dia waktu dia mencapai suksesnya.

Di saat gue nulis ini, mungkin dia udah tidur... Mungkin dia baca tulisan ini pas bulan depan kali, kalo sempet.hahahaa..

I falling in love again, with the same person. This time, my tears is falling down again, not because I'm hurt or sad, but because I realize that I love you most.


Happy 8, for the 7th times ;)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

#04

Hai, pria yang sudah mengisi hari-hariku. Mohon jangan tertawa ketika kamu membaca suratku ini.
Aku menuliskan ini sebagai bukti — tak apa ‘kan, sekali-sekali? — bahwa aku memiliki cinta yang dalam. Perasaan yang kupunya memang tak pernah padam, dari hari pertama kita menjalin kedekatan hingga sekarang.
Hari-hari yang kita lalui selalu diisi tawa yang selalu bisa membuatku berbunga. Kamu pun selalu ada dan siap menjadikan lontaranku kian sempurna. Berdua denganmu membuatku mampu menikmati apapun yang ditawarkan oleh dunia. Kata cinta juga tak lagi cukup untuk menggambarkan rasa menggebu serta kebun bunga yang tersemai rapi di hatiku.
Berlebihankah jika aku ingin menjadi pendampingmu di masa depan?

Aku memang bukan yang pertama kali menapaki ruang hatimu. Sebelumnya, ada yang lain yang pernah di sana lebih dulu.
Aku tahu, aku bukanlah manusia pertama yang mengetuk dan masuk untuk kemudian menjelajah semua ruangan yang ada di hatimu. Dulu, aku sempat kebingungan karena tak menemukan kunci untuk membuka gerbangnya. Aku paham, kamu sudah terlalu lama menutupnya hingga lupa menyimpan kuncinya yang entah berada dimana. Usahaku untuk sabar menanti pun ternyata tak sia-sia. Lama kelamaan pintumu terbuka sempurna dan aku bisa masuk ke dalamnya.
Saat aku masuk, tahukah kamu bahwa ruangannya terlihat amat kosong, usang, dan berdebu? Ah, pasti pemilik terdahulu telah lama meninggalkannya. Aku pun memutuskan untuk menjelajah setiap jengkal ruangannya, setiap koridor, hingga sudut tersempitnya. Demi memastikan bahwa tak ada barang atau kenangan tertinggal dari pemilik sebelumnya.
Aku tahu, ada banyak manusia berjenis kelamin wanita yang pernah masuk ke dalam hatimu. Entah itu mereka yang hanya melihat-lihat, menumpang berteduh, berlalu lalang, hingga memutuskan untuk bersemayam sejenak di sana. Tak apa, itu semua memang bagian dari perjalanan serta proses pendewasaan. Aku tidak menabung cemburu, mungkin justru tanpa kehadiran mereka dulu, tak akan kutemui sosokmu yang sekarang. Dirimu yang paham membaca isi lingkar kepala wanita pun pandai menjaga hati kaum hawa.
Pantaslah jika aku menghaturkan terima kasih kepada para wanita yang pernah ada di hidupmu. Mereka telah berjasa, menjalankan peran mereka secara sempurna. Menjadikanmu sosok baru yang dewasa karena banyak makan asam garamnya dunia asmara.


Aku bukan wanita yang bisa selalu membuatmu tertawa. Kadang, aku juga dilibat emosi dan sering ingin menang sendiri
Aku memang hanya membawa setoples kesederhanaan saat mendatangi ruang hatimu. Tidak ada kesempurnaan yang turut kubawa serta. Ya, aku hanyalah gadis paling biasa yang kau temui dan memutuskan untuk bersemayam di sana. Aku merasa nyaman tinggal di dalam lipatannya. Hatimu hangat, pun memiliki permukaan selembut beledu, bagaimana bisa aku hanya lewat seperti angin lalu?
Sayang, tanpa kesempurnaan, aku pun seperti gadis pada umumnya. Aku sering ditenggelamkan emosi yang membuatku sering ingin menang sendiri. Membuat jalinan kita yang tadinya rapat menjadi berjeda. Kita menyimpan marah, melontarkan serapah, hingga saling resah. Tanpa kusadari aku telah mengguratkan luka baru menganga di permukaan hatimu.
Ah, maafkan aku sayang, aku tak tahu jika ternyata aku bisa menjadi setolol dan sekejam ini. Membabi buta merusak rumah yang sekarang menjadi tempatku bernaung dan sedia memberikan kehangatan. Membuatku melumat habis tiap jengkal lipatannya. Seharusnya aku bisa lebih sabar dalam bersikap, tidak mudah menyerah kalah pada gengsi dan rasa marah. Seharusnya aku menjaganya dan bukan malah ripuh menabur luka.


Namun, kamu harus tahu bahwa aku akan berusaha sekuat daya untuk membuatmu bahagia

Sayang, kamu juga perlu tahu bahwa di tiap nafas yang kuhela, aku berusaha. Aku berjuang sekuat daya untuk membuatmu bahagia. Memantaskan diriku sendiri untuk layak bersanding di sisimu. Mengurangi segala tabiat buruk yang mampu menyakitimu. Aku berjerih payah untuk mengulas senyum bangga di parasmu.
Di balik ketidaksempurnaanku, aku juga memiliki keyakinan yang dalam untukmu. Aku yakin bahwa hatimu merupakan rumah yang paling pas dan nyaman untukku. Ruangannya lapang, membuatku bebas melakukan segala kegiatan. Banyak jendela yang membuatku mampu menghirup udara dalam-dalam. Bahkan tak kutemui rantai cemburu yang siap membelit kakiku. Ya, kau memang menghargaiku seperti kau menghargai dirimu sendiri.
Kau memberikan kebebasan penuh padaku, supaya aku bisa sebebas-bebasnya mengejar mimpi, bahkan kaulah alasanku untuk bisa terlontar ke angkasa. Aku memang milikmu, namun kemudian tidak lantas membuatmu membatasi kebebasanku dan mengatasnamakan cinta. Karena itulah, tekadku sudah bulat, aku ingin menjadi penghuni terakhir di ruang hatimu dan aku sedang mengusahakan untuk itu.

Aku berdoa, semoga nantinya akulah wanita terakhirmu — yang akan menyandang nama belakangmu dan menjadi ibu dari anak-anakmu.

Doa yang kulantunkan tiap petang juga jauh dari keistimewaan. Hanya keinginan sederhana yang tertimbun di sana. Aku tidak ingin menjadi wanita yang serba bisa dan sukses dalam segala hal. Aku tak pula meminta harta berlimpah sehingga bisa membeli barang-barang mewah.
Ya, doa yang kupanjatkan tiap malam hanyalah supaya aku bisa mengiringi langkahmu di masa depan. Semoga akulah yang mengamit lenganmu dan menautkan jemari kecilku di rengkuhan hangatmu sebelum akhirnya kita mengucap janji sehidup semati. Semoga aku lah yang menjadi penghuni terakhir dari hatimu. Semoga selamanya aku akan tinggal di dalamnya dililit dengan kehangatan dan diselimuti dengan dindingnya yang selembut beledu.
Sekali lagi kugaungkan asaku,
Bolehkah jika aku memiliki keinginan menjadi wanita terakhir untukmu?
Semoga keinginanku ini tidak berlebihan dan semoga kamu pun mengiyakan.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Someone ask me to answer these questions -_-

What is your middle name?:
 Valentine

What was favourite subject at school?: Sociology and Art

What is your favourite drink?: A cup of Jasmine milk tea with pearl

What is your favourite song at the moment?: I can’t stop listening to See You Again

What is your favourite food?: fried rice with seafood for the topping

What is the last thing you bought?: General Psychology book by Prof. DR. Sarlito

Favourite book of all time?: Probably Rona Hidup Rona

Favourite Colour?: Black

Do you have any pets?: Nope

Favourite Perfume?: Yves Saint Laurent

Favourite Holiday?: Sunbathing at Bali and enjoying Niasians culture at South Nias

Are you married?: Nope

Have you ever been out of the country, if so how many times?: Nope, still love indonesia and wanna travelling around here first

Do you speak any other language?: A teensy bit of Deutsch & I can say hello in lots of languages

How many siblings do you have?: dont have

What is your favourite shop?: House of Zaka

Favourite restaurant?: Crystal Jade Pallace

When was the last time you cried?: On the weekend

Favourite Blog?: doctorbebek.blogspot.com

Favourite Movie?: beautiful creatures, avengers

Favourite TV show?: dont like

PC or Mac?: Mac

What phone do you have?: Sony Xperia M2 Aqua

How tall are you?: 159cms

Can you cook?: sometimes yes. Lol


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

#03

Never make a promise that you couldn't keep... :) because my brain is created for remember all things.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

#02

Baru kali ini saya menangis sekeras ini hanya karena satu orang. Saya bukanlah pemain cinta atau sejenisnya. Saya beberapa kali berpacaran, dan berakhir tanpa air mata, sekalipun alasannya adalah diselingkuhi. Saya tidak pernah menangis sebelumnya ketika saya memiliki masalah dengan pasangan saya yang terdahulu. Paling saya hanya diam dan berbaikan besoknya lagi. Saya belum pernah mengeluarkan air mata sederas ini untuk satu orang laki-laki. Lelaki ini mencuri semua pikiran saya dan dia berhasil mendapatkan hati saya yang paling dalam hingga ketika dia mendiamkan saya, dia berhasil membuat saya tidak tidur dalam 2 malam.

Lalu, selanjutnya apa lagi yang akan dia lakukan?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

#01

I have worst performance at my office during I start teaching in here. I vomitted this morning and it hurts my stomach and chest so bad. I don't have passion to eat and do anything. I faced something that a bride-to-be will be face it. I'm feeling so blue now. My mind is blank, nothing inside until i decided to write this on my blog. I just want him to know that i love him so much, even many storms come into our life. I don't want explain more. He know it very much.
Happy working, honey! :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sendirian

‘Alone’ is my middle name. Mungkin. Keseharian saya adalah seorang anak manusia biasa. Terlahir sebagai anak satu-satunya dalam keluarga dengan masa kecil yang dihabiskan dengan bermain boneka sendiri karena kedua orang tua sibuk bekerja. Pertanyaannya, apa saya dekat dengan orang tua saya? Dekat, tapi mungkin tidak menyatu. Yang saya ingat hanyalah sesosok ayah yang bekerja sebagai seorang guru, kemudian naik jabatan menjadi wakil kepala sekolah hingga akhir hayatnya. Menghabiskan waktu dengan mengajar di sekolah, rapat ini-itu, penataran keluar kota, ketika di rumah hanya menonton TV dan tidur. Sesekali mengikuti acara keluarga bersama saya tentunya. Saya diwajibkan ikut kesana kemari.  Satu lagi yang saya ingat adalah seorang ibu juga wanita karir yang pernah bekerja di perusahaan yang berkantor di daerah Kuningan, lalu pensiun dini, kemudian bekerja sama dengan perusahaan milik keluarga. Sibuk? Iyalah. Makanya kan saya bilang saya menghabiskan masa kecil saya dengan bermain sendirian. Saya ingat, saya selalu senang ketika banyak sepupu yang datang dan menginap dirumah. Sepupu-sepupu yang menginap rata-rata sudah berusia 25an keatas pada waktu itu. Lalu, satu per satu mereka menikah, dan saya... tetap bermain sendirian.

Dulu saya pernah memelihara beberapa ekor anjing. Mereka paling setia menemani saya dalam segala keadaan. Saya habis diomeli mama, kemudian saya mengajak ngobrol si blacky, dia tidak menjawab (yaiyalah) hanya memasang raut sedih. Lalu kami berpelukan (Cie)- lebih tepatnya saya yang memeluk si blacky-dia pun hampir kehabisan nafas saking eratnya saya peluk. Waktu berlalu, semakin sibuk keadaan di rumah, orang tua saya tidak mau lagi memelihara anjing. Lalu, saya kembali bermain sendirian...

Beranjak dewasa, bermain sendirian tetap menjadi rutinitas saya. Kuliah-bertemu banyak teman (hanya di kampus) kemudian kembali ke rumah dan mendapati bahwa saya sebenarnya masih sendirian. Pacaran-mengisi waktu kosong kemudian bertengkar-putus lalu menyadari kembali bahwa saya selalu sendirian. Pacaran lagi-terjadi hal yang sama-lalu sadar bahwa pacaran bukan menyelesaikan masalah kesendirian.

Terakhir, lagi pacaran serius-lalu harus dipisahkan waktu untuk berpacaran dan waktu untuk sendirian (lagi), karena sadar si pacar itu orangnya lurus-lurus aja cenderung flat dibandingkan gue yang rada gila. Biar gak berantem terus-terusan, maka harus direm keinginan untuk menjadi seseorang yang menyebalkan ketika sedang kesepian.

Jadi, apa yang menjadi masalah ketika saya selalu merasa sendirian ?


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Finally Graduated!

24 Maret 2015 adalah hari yang bersejarah buat gue. Dimana gue dilantik jadi seorang Sarjana Pendidikan. Gue udah mempersiapkan segalanya, kebaya, songket, anting-anting. Pokoknya yang bikin gue terlihat cucok pas hari H deh. Saudara-saudara gue terlebih pacar gue udah gue wanti-wanti biar datang mendampingi. Yey.. Datanglah tante gue dan sepupu gue si Lita,  pas hari Senin, mereka nginep. Besoknya pagi-pagi sekali pacar dan among naposo gue si Rian dateng. Semua terlihat cantik dan ganteng di harinya gue. Hwahahaha..

Ah, intinya gue mau ngucapin terima kasih sih buat mereka-mereka yang selalu di sisi..

Buat nyokap gue, temen berantem gue di rumah. Terima kasih sudah memberikan beasiswa sampai sarjana (nambah pas magister dong mak! :p ). Terima kasih sudah mengomeli setiap hari ketika gue malas belajar, terima kasih sudah membimbing gue dalam segala hal, dalam cinta walaupun dulu-dulu emak ga pernah setuju sama pacar-pacar gue, dalam hal kekeluargaan-emak mengajarkan gimana gue harus bersikap kepada keluarga besar, dalam pelayanan musik-emak yang gak bosen-bosennya ngingetin gue soal ngorgen di gereja, emak yang memperkenalkan gue kepada musik dari kecil (hiyee hiyee) .Walaupun banyak hal yang gue gak pernah ceritain ke nyokap. Karena terkadang gue cenderung menutupi apa yang gue pikirkan dan gue inginkan.



Buat tante gue dan sepupu gue Lita. Terima kasih sudah menyempatkan hadir di hari H. Atas ketersediaannya untuk bolos bekerja demi ke wisudaan gue.. Hhahaha. Maaf kalo gue sering menjadi keponakan dan sepupu yang menyebalkan, suka ketus, suka ngomel-ngomel sendiri, suka males bersihin rumah. Bisanya nyuruh doang. wkakakakakaka...





Buat among naposo gue, Rian Chamocier :p . Terima kasih juga udah bolos kerja demi wisudaan gue. Terima kasih udah jadi fotografer paporit gue, fotografer terbaik yang mengabadikan gue di setiap momen. Prewed gratis ye ! Terima kasih masih sabar nghadapin gue yang bandel ini ketika lo nasehatin. Wahahahahaa..abis lo kalo nasehatin nusuk sih. Minta ditabok..


Buat kekasih gue ... (kata rektor pas pidato kemarin, nyebutnya harus 'kekasih') Terima kasih ya bang buat semua waktumu, buat semua tenagamu, buat semua cintamu, terima kasih tetap menggenggam tanganku dan mengecup keningku ketika aku lagi gak tenang. Terima kasih untuk selalu sabar menghadapi aku yang ga jelas moodnya. Terima kasih sudah mau masuk ke dalam keluargaku yang absurd (gue bilang absurd, soalnya kemaren di bully habis-habisan) -_-.. I promise, bakal tetap jadi gadismu yang terbaik.


Buat Geografi 2009, terima kasih buat cinta kalian yang gak pernah habis buat gue, walaupun gue udah pindah jurusan. Kalian masih ingat gue dengan ngasih bunga-bunga mawar kemarin. Aaahh.. I love you so much.






Terlebih buat Shintia, Iwan, Opiq, Sean, dan Frans. 6 sekawan, dalam 6 tahun persahabatan. Sahabat-sahabat gue yang di tengah kesibukannya masih sempet nyantronin gue wisudaan. Padahal ada yang bilang ga bakalan dateng tuh gara-gara gue lulus duluan. Semangat ya kalian skripsinya!!! Jangan males-males kayak gue dulu.. Mwahahahaha... Kedipin aja dosen pembimbingnya biar cepet sidang lah!Sampai ketemu di wisudaan dan kondangan geo caur selanjutnya!






Warm hug,

Marshinta Valentine, S.Pd

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

March17th2015

Setiap manusia pasti punya sebuah khayalan. Begitu pun dengan saya. Khayalan saya bukanlah angan yang terlalu tinggi, seperti kuliah di luar negeri, travelling keliling dunia, atau yang lainnya. Saya hanya ingin punya kakak. Selalu ingin punya kakak.

Saya ingin sekali punya kakak, entah itu laki-laki atau perempuan. Sudah digariskan bahwa saya hanyalah semata wayang.

Anak tunggal harus kokoh berdiri di atas kakinya sendiri, tanpa ada yang membela ketika dijatuhkan, tanpa ada yang membantu ketika kesulitan. Anak tunggal harus bisa membela dirinya sendiri.


Sewaktu SD, saya iri dengan teman-teman sekelas saya. Mereka memamerkan buku-buku pelajaran yang diturunkan dari kakak-kakak mereka, atau memamerkan baju kembaran dengan kakak mereka. Sedangkan saya, hanya bisa puas dengan buku-buku yang selalu baru atau baju yang dibelikan mama hanya untuk saya.

Berlanjut ke SMP, ketika sedang maraknya bullying di sekolah. Saya salah satu korbannya. Entah kenapa kakak kelas saya yang perempuan tiba-tiba mencegat saya di koridor sekolah dan memaki-maki saya tanpa alasan yang jelas. Disitu saya tidak menangis, saya hanya takut. Dengan kaki gemetar dan wajah yang pucat saya menunggu kakak kelas tersebut selesai memaki. Tidak ada teman yang membela, karena semua hanya jadi penonton yang baik, tidak ada pacar yang akan menjelma menjadi pangeran penolong putri. Hanya ada saya, yang membela diri sendiri. Lagi-lagi saya merindukan sosok seorang kakak yang akan datang menolong adiknya.


Saya selalu mempunyai saudara sepupu di satu sekolah dari saya SD hingga SMA. Tapi saya sadar betapa berbedanya saudara sepupu dengan saudara kandung sendiri.Ada rasa segan, dan disitulah saya sadar... Saya sendirian...


Kadang orang yang baru kenal maupun yang sudah kenal lama bertanya, "Enak nggak jadi anak tunggal?". Saya hanya tersenyum mendengarnya. Mereka jelas tahu tidak rasanya jadi saya. Mereka tidak tahu betapa inginnya saya bisa bermain bersama saudara kandung sendiri, rasanya bertengkar dengan kakak sendiri, atau mempunyai 'warisan' dari kakak sendiri. Betapa inginnya saya curhat dengan kakak perempuan ketika saya jatuh cinta  atau dengan kakak laki-laki yang akan selalu membela saya ketika saya patah hati. Atau punya kakak yang selalu bisa diandalkan di sekolah dan di rumah.



Tapi pada akhirnya, saya sendirilah yang harus bertahan. Saya lah yang menjadi kakak sekaligus adik untuk diri saya sendiri...


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

obrolan sore sore

Sebuah obrolan sore dengan salah seorang sahabat,


Gue : Iya, si abang cerita. Ada anak baru di kantornya, slalu bawa bekal. Trus mereka ngobrol, si abang minta dibawain bekal sama tuh cewe, trus tuh cewe nyangka si abang udah punya istri makanya bingung kenapa gak minta dibawain bekal aja sama istrinya.


Friend : Trus lo gak marah atau cemburu?

Gue menggeleng.

Friend : Gila lo, dahsyat banget si abang bikin lo kayak gini. Biasanya lo garang banget kalo pacar lo deket-deket sama cewe lain.


Gue : maybe i am falling too hard, sampai urat cemburu gue bisa bermasalah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

If My Daddy Is Still Alive, Maybe He Will Say This To You

“Kalau kamu mengerti, aku akan tenang mempercayakan putriku padamu.”

Untuk orang yang akan menemani putriku, yang akan menua bersama hingga maut datang menjemput.

Halo, nak. Sebelumnya aku tidak pernah bertemu denganmu, tapi aku tahu bagaimana efek kehadiranmu di hidup putriku karena aku melihat ada perubahan di diri putriku. Tahukah kamu kalau dia jadi lebih lama ketika mandi? Aku tahu setiap kali ia membawa berbagai produk kecantikannya masuk ke kamar mandi, dia pasti akan menghabiskan waktu yang lama di kamar mandi. Tahukah kamu dia menghabiskan waktunya di depan laptop untuk belajar membuat masakan kesukaanmu? Satu kali, dua kali, tiga kali dia mencoba dan aku-serta istriku-dan seisi keluarga serong jadi kelinci percobaannya. Tahukah kamu bahwa dia sering grogi sebelum pergi bersamamu? Dia menghabiskan waktu berjam-jam di kamarnya cuma memilih baju terbaik dan dandan secantik mungkin. Padahal menurutku, apapun yang dipakai putriku, ia selalu terlihat cantik. Tahukah kamu bahwa dia sering pulang, masuk ke rumah dengan senyum yang sangat lebar setiap kali pulang dari pergi bersamamu? Senyum itu dulu cuma jadi milikku dan istriku, ketika kami membelikannya boneka kesukaannya. Senyum itu cuma jadi milikku dan istriku ketika ia tampil di pentas sekolah dan berhasil menemukan kami di tengah keramaian.

Aku tidak marah, aku juga tidak iri. Aku tahu suatu hari, momen ini akan datang. Momen dimana aku akan memegang tangannya untuk yang terakhir kali dan menyerahkannya kepadamu. Momen dimana aku akan pensiun jadi pahlawannya dan kamu yang akan menggantikan peranku itu. Walau aku tahu, dia akan selalu menganggapku sebagai pahlawan nomor satu dalam hidupnya. Tapi, percayalah, nak. Dia juga akan mengandalkan dirimu.

Jadi, aku cuma ingin berpesan. Maafkan kalau aku memang cerewet, tapi percayalah, istriku bisa menulis sebuah novel 1.000 halaman dan aku mungkin hanya akan menulis dua sampai tiga halaman saja. Nak, putriku mungkin bukan perempuan paling sempurna yang akan kamu temui di dunia, dia juga bukan perempuan paling cantik yang mungkin hadir di hidupmu. Tapi kamu harus yakin dan percaya sebelum menghabiskan sisa hidupmu bersama dirinya, dia lah satu-satunya perempuan yang memang pas dan cocok untuk hidup bersamamu setiap hari. Yakinkan dirimu bahwa dia satu-satunya perempuan yang bisa membantumu menjadi lelaki yang lebih kuat, lebih baik dan lebih dewasa setiap hari. Aku tahu, hidup kalian nanti tidak akan selalu penuh dengan tawa seperti yang kalian jalani sekarang, tapi aku ingin kalian berdua tetap memegang erat tangan satu sama lain, jangan pernah lepaskan, sehebat apapun badai yang menerpa kalian.

Tolong pertahankan senyum lebar yang selalu ia pasang setelah bertemu dirimu, karena aku dan istriku tidak akan selalu di sana untuk membuatnya tersenyum.
Tolong bantu dia untuk berdiri dan berjalan, bahkan berlari ketika dia terjatuh seperti yang aku dan istriku lakukan ketika dia masih jadi putri kecil kami.
Tolong tegur dan peringati putriku kalau dia memang berjalan ke arah yang salah, seperti yang aku dan istriku lakukan ketika dia salah mengambil jalan dalam hidupnya.

Yang terpenting, buat putriku selalu merasa dia berada di rumah ketika bersamamu. Tidak ada yang lebih penting selain rumah karena di sana tempat kalian berteduh, berlindung dan berkumpul bersama. Rumah adalah tempat pelarian terakhirmu. Buat dia nyaman, buat dia bahagia karena aku dan istriku tidak akan selalu di sini untuk membahagiakannya. Aku tidak bisa memberikan cinta seperti yang kamu berikan kepadanya, jadi aku yakin kamu punya kemampuan untuk mengerti dirinya.

Baiklah, aku sekarang sudah terdengar seperti istriku. Terima kasih sudah mendengarkan pesan panjangku ini. Aku sudah lebih lega sekarang seraya melihat kalian berdua menua bersama-sama.


Ditulis penuh rasa syukur dan bahagia,
Calon Ayah Mertuamu


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

POEM MUSICALIZATION “UNTIL MY LAST BREATH” //BACKSOUND : STAY WITH ME-SAM SMITH//

POEM MUSICALIZATION “UNTIL MY LAST BREATH”
//BACKSOUND : STAY WITH ME-SAM SMITH//

Until my last breath, I’ll always love you
For that’s all I need to survive each day
You give me life and let me say this here
I’m thankful for that day, when you come to my way

Until my last breath, I’ll always be loving
Loving you until the day I die
A love that has this beauty attached within
For it’s you, that I’m dreaming of

Until my last breath, I’ll always live in anticipation
I want to be surprised by your next move
For as long as there’s love involved baby
That makes me want to love, nobody... but you

Until my last breath I have many things to do
First of all, it’s to always make sure you love me
I’ll be honest and let everyone know this
It’s your love, I know without a doubt, that sets me free

So, I’m more than honored but considers myself blessed
Blessed in so many ways and it doesn’t get better than this
What you have here baby, it’s a woman who’s in love with you
So, I vow this love to you, until my last breath



I love you, Benny.





https://soundcloud.com/marshinta-valentine-samosir/poems-musicalization-until-my-last-breath-backsound-stay-with-me




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pertanyaan-Pertanyaan Yang Sudah Dijawab, Akan Dijawab, Dan Belum Dijawab

Gimana Kuliahnya?


2010 awal kuliah :    Lancar...
Masuk ke 2011, semester 3 :    Agak susah nih...
Masuk ke 2012, semester 5 :  Gak ada yang ngulang kok mata kuliahnya...
Masuk ke 2013, semester 6  :  IP segini.....
Masuk ke 2014, semester 7  :  Kuliah? Mau kawin aja ah! hahahahah


Sampai Mana Skripsinya?

2014, bulan pertama skripsian : hm. lagi bab 1 nih
2014, bulan kedua   : mau cus dulu ke Nias, ambil data..
2014, bulan ketiga   : dosennya susah ditemuin...keluar kota mulu...
2014, bulan keempat  : dosennya lagi tugas ke Jerman... -_-
2014, bulan kelima   : mood nulisnya ilang,,,ga jadi sidang


2014, semester 9, bulan pertama   : sibuk kerja
2014, semester 9, bulan kedua   :  mulai nulis lagi, lanjutin bab 2
2014, semester 9, bulan ketiga  : lancar di bab 2, masuk bab 3
2014, semester 9, bulan keempat  : masuk bab 4, agak pusing
2014, semester 9, bulan kelima  : Doain ya, hari Senin sidang.
Lalu akhirnya lulus, dan terjawab sudah pertanyaan "Kapan Lulus?"



Kemudian ada lagi pertanyaan "Kapan Wisuda?"
Gue jawab, " Tanggal___ Maret 2015 di ____"


Kemudian, ketika dateng ke acara keluarga timbullah pertanyaan :

Gimana nih, udah punya pacar belum?
Berhubung emang sudah ada, ya disebut sudah ada


Marga apa?
Marga? Ada deh...



Dateng lagi ke acara keluarga yang lainnya,


Gimana, Shin. Kapan pesta kita?
Ng... doain aja..

Calon udah ada?
Ng.. doain aja



Selanjutnya akan timbul pertanyaan
Pesta dimana?
Kapan pestanya?


Setelah terjawab, akan timbul lagi pertanyaan
Udah hamil?
Anaknya cewe atau cowo?


Setelah itu
Anakmu sekolah dimana?
Anakmu kelas berapa?



Kemudian, semua pertanyaan-pertanyaan itu akan terus berulang, berkurang sih tidak mungkin ya, yang ada pertanyaan bakalan bertambah. Banyak yang lupa, konsep hidup,mati,jodoh,anak ada di tangan Tuhan. Manusia hanya bertanya, Tuhan yang akan menjawab nanti.. Hehehehe. Mungkin mereka yang bertanya tidak paham terhadap pertanyaan mereka sendiri. Mereka hanya tau kalau mereka berhak  bertanya 'kapan menikah?' kepada orang yang belum menikah.Yang mereka tidak tahu, ada sesuatu yang harus diperjuangkan, yang mereka lupa adalah kalau jodoh ada di tangan Tuhan.

Kadang si penanya tidak tahu akan kondisi yang sedang dialami oleh lawan bicaranya hingga sampai pada fase-fase tersebut. Banyak orang yang menganggap bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah doa. Tapi, mereka lupa bahwa doa yang paling tulus adalah mendoakan diam-diam.

Satu hal pasti menjadi dewasa adalah manusia akan menyimpan masalah mereka sendiri, atau cenderung menutup emosi mereka di depan banyak orang. Manusia akan menampilkan hal-hal yang baik saja. Perubahan, seperti ketika masih bayi dan menangis di depan umum, semakin kita tua hal tersebut tidak mungkin terjadi. Manusia akan semakin menutupi apa yang cenderung membuatnya sedih dan menampilkan kondisi yang baik-baik saja. Harusnya ini cukup menjadi bekal untuk berhenti bertanya mengenai takdir dari Tuhan. Menjadi dewasa adalah tentang berbagi hanya dengan yang dirasa perlu, walaupun itu hal baik. Mungkin tidak sedikit yang menolak untuk bercerita mengenai kabar bahagia lamaran mereka karena dirasa waktunya masih terlalu jauh dari hari pernikahan. Tidak sedikit pula yang menutupi kehamilan mereka karena takut pamali mengabarkan hal yang sebetulnya masi penuh resiko.


Intinya, kita tidak tau apa-apa tentang orang lain.
Banyak cara berbasa-basi. Banyak cara mendoakan selain bertanya hal-hal seperti diatas.

Karena, mereka tidak tahu mengenai apa yang gue sedang perjuangkan.



Oh, That's Life..


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Being A Mature Woman Is Not That Easy #latepost

Here i am. Lying on my bed with my cellphones and laptop. Considering what just happened today. I had a hectic classes today from grade 6 until grade 9. They almost made me crazy. I must shouting all the time, during my music classes.  My throat also itchy today. My mood is not so good today. I just kept my mouth closed and it will be opened if needed. I was looked for my boyfriend, but he had no news. Just on 10 p.m he texted me to give a report that he already arrive at home. I don’t even know why my mood is so bad until i write this story.

The first case is about my students. 

The second is I just think about why my boyfie didn’t come to my house whereas he was in the same area with me. I estimated that he finished his training at BI on 5 p.m, so he must be had time to go my house two days ago. Again, I must know that he was tired, so i cannot force him to meet me.Ok ok..

The third case is he cannot come to my house on this Saturday. Oh, come on. I don’t know what must I do on Saturday. I just need short holiday. I wanna go to some place out from Jakarta. Again, i must know that he has some jobs at office, so i cannot force him to meet me. Ok ok..

The last case is he was turned off his cell-phone immediately after i close our conversation and  the reality is i cannot continue our conversation because i just wanna cry. Again, I must know that he need a rest tonight because he is tired, so i cannot force him to accompany me tonight. J

The conclusions are being a mature woman is not that easy. I must make a priority scale. For whom that i will give my time, is that for my job, my family, friends, or my boyfriend? No one that busy, it is all about priority.

Being a mature woman is not that simple. We must keep our behavior, so that our spouse can choose wisely to stay with us or not.

Being a mature woman is not easy. I must have two faces. I must laugh and cry on the same day. In the morning I can laugh out loud until my face becomes red and at the night I can cry until my eyes look swollen. The woman who laughs and talks a lot and seems very happy is also the woman who may cry herself to sleep.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dilema

Kuliah lagi gak ya? S2 gak ya? Bingung. Semua bikin bingung. Sebenernya gue masih pengen nabung dulu. Tapi godaan buat melanjutkan studi itu lumayan kuat juga. Hasil buka-buka website UI adalah : Mereka lagi buka pendaftaran SIMAK UI dong! Biaya formulir Rp 750.000,00 (lumayan juga nyeseknya kalo gak lulus)


Selain dilema biaya, gue dilema jurusan juga. Skripsi gue merupakan sebuah penelitian etnografi atau kebudayaan masyarakat etnis. Gue mengangkat kesenian tradisional suku Nias. Sampai jauh-jauh gue terbang dan tinggal di Nias. Kalo mau linear dengan S1, harusnya gue ngambil S2 Ilmu Budaya, program studi Studi Kultural atau Budaya Pertunjukan. Nah, gue kan guru musik. Kalo ambil jurusan itu mah harusnya gue belok masuk ke museum atau dinas kebudayaan. Sedangkan gue masih rada-rada ogah kalo jadi PNS. (tergiur kehidupan gaji swasta. mwahahahahaha). Gue juga pengen ambil Psikologi, antara Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sumber Daya Manusia. Tadinya mau masuk Manajemen SDM sih, cuma males belajar printilan ekonomi manajemen. Kenapa ambil Psikologi? Ya biar sejalan sama profesi gue sih. Tapi, gue baru masuk kerja. Belum tau apakah gue sreg jadi guru atau nggak. Belum berasa. Saat ini masih sreg sih.

Ah, sudahlah. Cepat atau lambat seenggaknya gue ada rencana mau lanjutin studi. Yakali bapak gue S2, gue cuma S1 -_-



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Surat Malam Untuk Kekasih

Surat Malam Untuk Kekasih
#30HariMenulisSuratCinta



Hai, Sayangku. Malam ini aku ingin menulis surat untukmu. Pastinya kamu sudah tertidur lelap saat ini, setelah kita mengobrol selama tiga jam tadi di telepon. Aku rindu. Sangat rindu. Aku membayangkan wajahmu ketika tidur. Pastinya damai, dengan mata tertutup dan bibir tipis yang mengukir senyum kecil. Entah apa yang ada di dalam mimpimu. Pastinya indah ya?

Sekali lagi, aku rindu. Tapi kamu tahu hanya akhir minggu merupakan waktu yang tepat untuk kita melepaskan semua rasa. Aku merasa belum terlalu puas untuk melepas kangen, menceritakan aktifitas kita masing-masing, dan saling bercanda. Aku sangat mencintaimu. Kamu sedikit banyak sudah mengetahui tentang masa laluku. Dengan sabar kamu menanggapi setiap untaian cerita yang ku ceritakan kepadamu, bagaimana dia menghubungiku kembali, bagaimana dia mengajakku untuk bertemu kembali. Aku hanya bercerita. Sekali lagi, hanya bercerita. Aku takut kalau kamu mendengar cerita ini dari orang lain. Makan makanan yang sudah dikunyah orang lain tentunya tidak mengenakkan. Jikalau ada yang belum pernah atau tidak sama sekali ku ceritakan kepadamu, percayalah bahwa bukannya aku menutup-nutupi kisah, tapi aku hanya berpikir bahwa hal tersebut tidaklah penting untuk ku ceritakan atau untuk kamu ketahui. Aku masih menjaga hatimu. Selalu menjaga hatimu. Aku tidak akan membiarkan beberapa hal yang sebenarnya tidak usah ku ceritakan malah membuat hatimu terluka.


Kekasihku, ketahuilah bahwa kamulah tujuanku pulang. Tapi kamu bukan poros duniaku. Aku hanya ingin keluar dari sarangku. Mengejar mimpi, menaklukkan dunia, dan pada akhirnya kamulah tujuanku pulang, tempatku berhenti, berharap kamu memelukku dengan bangga pada akhirnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hai, Masa Lalu

#30HariMenulisSuratCinta




Hai, apa kabar?
Setelah bertahun-tahun pergi, kamu kembali. Menanyakan bagaimana keadaanku sekarang.


Pacar kamu sekarang siapa?
 Sebuah pertanyaan yang klise. Aku tahu kamu bukan orang yang bisa berbasa-basi. Aku hanya menjawab bahwa sekarang sudah ada yang mengisi hatiku dan tidak ada ruang untuk pria manapun lagi.


Sudah serius sama pacarmu? Kamu masih mau ketemu aku?
Kamu datang menghampiri ketika aku sudah melangkah jauh. Kamu mencoba memaksaku untuk menengok ke belakang kembali, melihat apa yang pernah kamu lakukan terhadapku. Mencoba membuatku untuk takluk kepadamu lagi. Tidak,  aku tidak akan pernah mau menuruti inginmu. Aku masih ingat bagaimana hati ini kamu pecahkan. Aku masih ingat bahwa butuh bertahun-tahun untuk memunguti pecahannya.


Kamu masih mau bikinin aku Indomie kalo aku datang?
Sebuah hal simple yang kamu ingatkan kepadaku. Maaf, aku sudah lupa bagaimana bisa menanggapi hal-hal tersebut. Kalaupun aku akan memasak, aku akan memasak untuk kekasihku. Bukan untukmu. Mungkin suatu hari ketika tiba-tiba kamu datang ke rumahku, aku hanya akan mempersilakanmu duduk di teras depan, tidak untuk masuk ke rumahku. Aku hanya sekedar bersikap sopan sebagai tuan rumah dalam menerima tamu biasa.



Aku masih ada kesempatan, walaupun kamu belum menikah? Atau aku harus mengikuti adat sukumu agar bisa diterima lagi denganmu?
Sudah kukatakan. Tidak. Aku telah menjadi milik yang lain. Tidak akan ada yang bisa mengganggu, termasuk niatmu untuk mengikutiku. Pergilah, jadilah lelaki yang mempunyai prinsip, jangan biarkan perempuan menjatuhkan prinsip hidupmu. Kamu cerdas dan tampan. Tidak ada wanita yang akan menolakmu, ya.. kecuali aku kan. :)



#30HariMenulisSuratCinta

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

About Today (23022015)

So many things that I want to tell in this blog. So many story that i want to share. But, I think I am too tired if I write it all.

Hmm.. Let’s start from my first day at workplace after I got Chinese New Year holiday. I started with an assembly with my students and my colleagues. I played keyboard to accompany students and teachers sing Jubilee March and also Indonesia Raya in our Multi-Purpose Room or usually called as MPR Floor 2. I played smoothly and my friend, Jaslinder said that I was so gorgeus when I play keyboard. LoL. O ya, I was stumbled while walking, when the keyboard cable acrossed my table. I didn’t see the cable -_- and i feel embarassed, fell in front of my students. Hahahaha. Then, after assembly, I just opened my laptop and start browsing many things. Checking email, checking my facebook and twitter account, then I read news. I didn’t have any duty on Monday and Tuesday, but I must stand by at school. Phewww....

After school hour, I went to my uni to meet my lecturer, Mrs. Helena Limbong. She wanted to meet me as soon as possible because I have some duties with her for my graduation. I talked on this afternoon with her in Lecturer’s room with slices of cake and cups of tea. I felt so special there. What were we talking about? Not about our academic activities, but gossip. Hahahaha. Can you imagine that you can be a best friend with the most vicious lecturer in your uni? After she finished her duties in campus, She asked me to accompany her to Kalibata City and having our early dinner there. I think that I don’t have anything to do at home, so I accept her treat. On our way until Kalibata and back to Cawang, we talked so many things, from our campus activities, some troubles that my friends had made, her experiences when she was at SMM (Sekolah Menengah Musik or Music High School) and ISI (Institut Seni Indonesia). We also talked about our family life, her husband, her daughters. She asked about my relationship with abang, and she gave some advices to me, how to be a good wife to-be,daughter-in-law, and also a good mother-to be. I feel that like i talking with my mother. She is so nice. I remembered that when I had classes with her (She teaches Music History I-II, Music Composition I-II, Major Flute, Piano I-II) I ALWAYS FEEL RELUCTANT TO HER. I thought that she is very vicious, but now I erased all of my expectation to her. She is so nice, smart, distinct, have responsibility for her job and her family.After we finished all, I dropped off her at Cawang, she continued with bus.

I went home.At first, I didn’t feel anything happened with my body. After I arrived at home and took a bath, I lied down on my bed and start to text my honey bunny. We had a short chat, he answered my questions with short answers. Okay, maybe he is tired. Honestly, I want to have my pillow talk with him tonight, but he is sleeping.. Suddenly,  My mom was called me, she asked to close our house’s gate and door. I woke up and guess what? I fell so dizzy and queasy, also had epistaksis.My blood came out from my nose, I fell so nauseous. I hold my mouth, not to vomit because i didn’t want make a panic situation at home. I closed the gate and door, directly i went to my room again and lied down. I fell so bad tonight. I didn’t know what happened with my head and body. I fell good from morning to afternoon, but now so uproar. My Mom is sleeping now, and I turn on loud music in my laptop. I vomit to the bathroom, so many. Huahhh... But, feel so much better now. I hate if that headache hits me again and again. It disturbs my activities and concentration. I don’t want take many medicines because of that, I just need sleep.. sleep.. sleep.. after I feel better..

I hope tomorrow will be better than today. My body becomes healthy, my damn head becomes a good head for my activities tomorrow.Nyam..nyam..nyamm

:D


Good night, my love. Don’t you think that I missing you so much tonight?

xoxo

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dear, Sahabat. Masihkah kita bisa bersama?



Lupakah aku mengucapkan maaf?
Atau sekedar terima kasih
Untuk yg berarti dlm hidupku
Walau tak cukup banyak cerita tuk dikisahkan
Tapi terlalu banyak permohonan tuk didoakan
dan mimpi-mimpi tuk diwujudkan
walau terbentang segala yg merintangi
kau dan aku tetap satu




Dear sahabat,

Apa kabarmu disana? Sesibuk apakah kalian sehingga kita tidak bisa lagi mengatur waktu untuk sekedar bertatap muka, bercengkrama sambil mensesap secangkir kopi. Apa aku lupa untuk meminta maaf, ketika aku sempat menghilang dari peredaran karena tugas akhirku atau karena aku terlalu sibuk dengan kekasihku?
Apa kalian masih ingat kebersamaan kita? Ketika salah satu dari kalian pernah hancur tersakiti oleh sang pacar di hari ulang tahunnya, atau ketika salah satu dari kalian pernah marah besar karena kami terlalu mencampuri urusan pribadinya?
Aku masih ingat kita berenam pernah menatap matahari tenggelam di pantai selatan Jawa sambil berbaring berdampingan di atas pasir dan ombak terus-terusan menerpa tubuh kita. Kita pernah bergandengan tangan ketika melewati gua yang gelap, lembab, dan penuh kelelawar, tapi akhirnya kita mendapatkan segala keindahan stalagtit didalamnya, dan deburan ombak yang terdengar di luar sana, dan kita pun pernah saling memeluk ketika kita saling ketakutan menonton film horror malam-malam.


Dear sahabat,

Kita pernah bersama-sama masuk ke perguruan tinggi yang sama, di jurusan yang sama, walaupun pada akhirnya aku pergi meninggalkan kalian demi mengejar mimpiku. Aku pernah berharap kita akan memakai toga bersama, sama-sama mengangkat sumpah guru, sama-sama tertunduk dalam doa dan mensyukuri apa yang telah kita raih selama empat tahun lebih di institusi kita tercinta. Lagi-lagi aku harus minta maaf, karena aku pun harus pergi lebih dahulu. Berdoa sendirian, mengangkat sumpah sendirian pula. Aku tidak tahu apa yang kalian lakukan hari ini, apa yang kalian rasakan sekarang ini, tapi aku hanya meminta segeralah meraih selembar ijazah kalian itu, agar beban orang tua kita tidak terlalu berat lagi.


Dear sahabat,

Aku menanti kedatanganmu di bulan yang akan datang. Dimana aku dapat memeluk kalian dengan bangga, karena tanpa doa dan dukungan semangat dari kalian, mungkin aku tidak bisa seperti sekarang.







*Teruntuk Ridhwan, Ni Putu Shintia Saraswati Dewi, Frans Dennis Simarmata, Sean Rama, dan Taufiqqurachman-Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta 2009-



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tentang Cita-Cita

Tentang Cita-Cita

“Kamu kalau sudah besar nanti, mau jadi apa?”
“Aku mau jadi dokter...”
“Aku mau jadi pilot...”
“Aku mau jadi insinyur...”




Dialog tentang cita-cita diatas pastinya akan selalu ditanyakan terhadap anak-anak kecil yang sedang dalam masa lucu-lucunya, masih tahu hidup senang, belum tahu susahnya mewujudkan suatu keinginan.
Cita-cita adalah apa yang kita harapkan terjadi di masa yang akan datang, di masa kita ketika telah dewasa. Cita-cita dapat berupa harapan, tujuan hidup, atau malah mungkin hanya mimpi belaka.
Seorang anak yang masih dalam usia sekolah belum terlalu memikirkan ‘besok saya makan apa?’ atau bayangan akan cepat besar , atau mungkin  jika ada masalah pasti berpikir masalah tersebut akan mudah diatasi. Namun, memang tidak setiap anak dapat ‘dimudahkan’ seperti itu oleh orang tua mereka masing-masing. Intinya,bukan jaminan jika setiap apa yang kita inginkan keluar dari mulut kita akan dapat terwujud dengan mudahnya.
Waktu gue masih kecil, hobi gue adalah berganti cita-cita. Cita-cita gue berubah-ubah seiring dengan tahapan tingkat pendidikan gue. Mau gue jabarin kalo waktu kecil gue pernah mimpi jadi apa aja? Oke oke, coba diliat daftar cita-cita gue :


             Cita-cita Waktu SD

Gue memiliki masa SD yang bagi gue itu adalah masa-masa kesuraman gue. Gue sekolah di sekolah Katolik yang terkenal dengan disiplinnya. Wali kelas gue dari kelas 1 itu galak-galak banget. Gak segan-segan ngatain gue dan murid-murid lainnya ‘tolol’ atau ‘goblok’. Kalo ada yang dapat nilai jelek pasti mukanya dicoreng-coreng lipstik terus digiring keliling sekolah. Ah, sudahlah. Suram.... Cita-cita gue waktu SD adalah guru. Gue waktu itu mikir gue mau ngajarin anak-anak ah, gak mau jadi guru kejam macam guru kelas gue.

Masuk Ke SMP
Masuk ke SMP, gue mulai kenal pelajaran Biologi dan Fisika. Nilai Biologi dan Fisika gue selalu ‘masuk surga’ kalo kata guru-guru gue. Paling kecil itu 80an. Tau dong kalo hobi sama dua pelajaran di atas, cita-cita gue mengarah kemana? Waktu itu gue pengen jadi dokter. Jadi dokter itu bukan hanya masalah gengsi belaka. Bayangin dong, guys. Profesi lo itu menyembuhkan manusia, dan kinerja lo itu ada di antara percampuran tangan Tuhan dan manusia. Cita-cita gue ini bertahan terus sampai gue masuk SMA. Gue belajar giat, khususnya di Matematika. Kalo Biologi dan Fisika gue masih masuk surga, nilai Matematika gue udah ada di jembatan antara surga sama neraka.

                               Mulai Ngaco di SMA

Masuk ke SMA, cita-cita gue berubah lagi dong -_-. Waktu kelas 1 SMA gue ada di masa-masa bandel. Dimana kerjaan gue keluar masuk ruang BP (Psst.. emak gue gak tahu soal ini). Mulai dari cabut ke kantin pas pelajaran, ngeloncatin tembok sekolah, tidur pas pelajaran,ngerobohin bangku sekolah bareng teman-teman karena foto-foto ga jelas, sampai lagi main bola tapi bolanya kelempar ke guru Fisika gue. Oke, gak usah ngomongin kasus gue di SMA. Nilai kelas 1 gue super parah. Total pelajaran waktu kelas 1 adalah 15 pelajaran dan yang harus diremedial setiap ujian blok adalah 12 pelajaran. Yang gak diremedial Cuma Bahasa Inggris, Seni Musik, dan Agama Kristen. Gile ye.. Kerjaan gue kalo di kelas itu nulis puisi, nulis cerpen, sama nyanyi-nyanyi. Gue berpikir untuk masuk ke Fakultas Sastra atau Fakultas Seni waktu itu. Gue udah males masuk IPA walaupun Bokap gue dulu marah-marah. Bayangin aja, sampe mau datengin sekolah mindahin gue ke IPA. Ga penting juga keles, Paps! :D

                              Menuju Destinasi Terakhir

Lulus SMA, gue bingung mau daftar kemana aja. Waktu tahun 2009, gue ikut beberapa ujian. Di antaranya  yang pertama adalah Program Beasiswa  Teacher College Universitas Pelita Harapan. Gue dapet nih beasiswa, Cuma kudu diasramain dan bokap waktu itu baru aja meninggal. Lah, males banget. Akhirnya gue lepaslah beasiswa gue walaupun udah keringat darah ngikutin tesnya. Kedua, gue ngikut UMB PTN, ngambil pilihan pertama Sastra Inggris-UNJ dan Seni Musik-UNJ. Gak lolos dong. Kenapa? Karena ternyata kalau mau masuk Seni Musik itu ada tes keterampilan, dan gue gak ikut. Akhirnya ikut SNMPTN ambil Sosiologi UI dan Pendidikan Geografi UNJ setelah itu dan lagi nunggu pengumuman. Setelah tahu gak lolos UMB, gue daftar cadangan ke UKI, ngambil Hukum dan Sastra Inggris (lagi). Lolos sih, bebas uang pangkal pula karena masuk rank. Mwhahahahahaha.. Tapi, gak gue ambil karena beberapa hari setelahnya gue lolos di Geografi UNJ. Kenapa Geografi, Shin? Karena gue sempet juga bercita-cita jadi orang tambang atau masuk BMKG. Tapi, ya udahlah ya wong gue juga pindah jurusan di tahun berikutnya. Tahun 2010, gue makin gak betah di Geografi. Kerjaan gue soalnya nyari batu sesuai klasifikasi yang dikasih dosen gue abis itu ditetesin NaCl biar tahu itu batu mengandung asam apa (Auk ah..), abis itu gue disuruh gunain Theodolit (ntar gue kasih gambar Theodolit biar tau) di Lab Praktikum Geodesi, trus analisa cuaca pake rumus. Woooo, otak gue udah kribo didalam. 


Ini Namanya Theodolit, Buat Neropong-Neropong Tanah



Pindahlah gue di 2010, ikut UMB (lagi) ngambil Administrasi Fiskal UI (Oke, gue gak tau maksud gue apa ngambil jurusan ini) sama Seni Musik UNJ (lagi). Gak lolos lagi dong. Putus asa lalu berdoa. Ikut SNMPTN lagi ngambil Seni Musik UNJ dan Sastra Inggris UI. Lalu, jeng jeng jeng.... Diterima di Musik, dan resmilah gue pindah jurusan.


.... Sekarang, gue mewujudkan cita-cita pertama gue. Cita-cita gue dari SD, yang gue pikir Cuma asal nyeplos aja. Ocehan masa kecil gue ternyata terwujud. Gue bekerja di sebuah institusi pendidikan, mendidik calon penerus bangsa.

Jadi intinya terkadang semua yang pernah kita keluarkan via mulut belum jaminan bahwa hal itu dari benar benar niat kita. Karena hidup itu berjalan dan berubah. mengakibatkan pola pikir berubah, merubah cara pandang pada sesuatu hal. Semakin dewasa akan semakin tahu , oh ternyata begini begitu, ternyata hidup tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh perjuangan yang keras karena kondisi jaman yang semakin ketat dalam persaingan. Teruslah bercita cita, karena dengan cita cita sekecil apapun, dari situ dapat ditemukan banyak hal.Walaupun tidak semua yang lo impikan dapat terwujud.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS