RSS

22072015

Memaafkan sekaligus melupakan itu adalah hal yang sebenarnya paling sulit untuk dilakukan. Memaafkan mungkin lebih mudah. Melapangkan hati untuk perbuatan yang melukai hati itu sendiri. Tapi melupakan justru sangat sulit, karena otak diciptakan untuk mengingat bukan untuk melupakan dengan dipaksa. Semakin ingin melupakan pastinya akan semakin teringat. Kenangan seindah apapun atau sepahit apapun tetaplah sejarah dalam hidup. Kenangan ada karena tercipta oleh kita dan orang-orang yang pernah berlalu lalang dalam hidup kita. Kenangan ada untuk selalu diingat, bukan malah dilupakan begitu saja. Kenangan itu seperti arsip kejadian masa lalu. Kenangan ada... karena Tuhan tahu, akan ada saatnya dimana seseorang akan bercermin pada sebuah kejadian yang lalu. Apakah kenangan akan menuntut untuk dilupakan? Tidak. Hanya orang bodoh yang berusaha dan bersusah payah untuk melupakannya. Ia hanya menginginkan otaknya dipenuhi oleh kejadian yang dilatar belakangi oleh kebahagiaan. Tanpa disadari kenangan adalah sesuatu yang secara tidak langsung kita ciptakan begitu saja untuk bahan cerminan di masa depan.

Mungkin aku salah satu orang bodoh itu. Aku berusaha melupakan apa yang sudah menyakitiku. Sekeras apapun, aku tidak bisa. Entah karena sifatku pendendam atau apa. Sejujurnya aku menyerah. Aku ingin mematikan rasa cemburu ini karena hal itu akan terus menyakiti aku sendiri, menyakiti kamu, dan kita. Aku tidak pernah melarang kamu bergaul dengan siapapun. Aku bukan wanita yang gila dipublikasikan. Aku tidak menuntut untuk kamu umumkan terus-terusan di sosial media atau dunia nyata bahwa kita adalah sepasang kekasih. Tapi ketahuilah batasan untuk menyapa, bercanda, dan menggoda teman wanitamu. Siratkan bahwa kamu sudah mempunyai pasangan tanpa ada pengumuman tertulis. Jaga sikapmu dan perkataanmu, buang semua hal-hal untuk menggoda teman-teman wanitamu karena aku punya hati yang menuntut untuk kamu jaga. Aku bisa saja sewaktu-waktu pergi jika tidak tahan lagi. Aku punya batas kesabaran sendiri. Teman priaku juga banyak, tapi hanya sekedar saling sapa, tanya kabar, tertawa, lalu pergi lagi. Sibuk dengan aktifitas dan urusan pribadi masing-masing.

Aku memaafkanmu. Tentu saja aku masih ingat dengan tautan kelingking kita malam itu. Ketahuilah bahwa aku sedang berusaha mematikan hatiku agar tidak cemburu lagi. Ketahuilah bahwa aku sedang belajar untuk tidak peduli dengan apa yang terjadi antara kamu dan teman-temanmu. Ketahuilah bahwa aku sedang berusaha berdiri kuat, menegakkan dagu, menguatkan kaki dan tangan untuk bekerja lebih keras lagi, belajar lebih giat lagi, dan bersosialisasi lebih. Aku sedang menikmati hidupku, kamu adalah tujuanku pulang, tapi bukan poros duniaku, karena hidupku bukan selalu tentang kamu...

I love you, always.




21.55

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar