RSS

March17th2015

Setiap manusia pasti punya sebuah khayalan. Begitu pun dengan saya. Khayalan saya bukanlah angan yang terlalu tinggi, seperti kuliah di luar negeri, travelling keliling dunia, atau yang lainnya. Saya hanya ingin punya kakak. Selalu ingin punya kakak.

Saya ingin sekali punya kakak, entah itu laki-laki atau perempuan. Sudah digariskan bahwa saya hanyalah semata wayang.

Anak tunggal harus kokoh berdiri di atas kakinya sendiri, tanpa ada yang membela ketika dijatuhkan, tanpa ada yang membantu ketika kesulitan. Anak tunggal harus bisa membela dirinya sendiri.


Sewaktu SD, saya iri dengan teman-teman sekelas saya. Mereka memamerkan buku-buku pelajaran yang diturunkan dari kakak-kakak mereka, atau memamerkan baju kembaran dengan kakak mereka. Sedangkan saya, hanya bisa puas dengan buku-buku yang selalu baru atau baju yang dibelikan mama hanya untuk saya.

Berlanjut ke SMP, ketika sedang maraknya bullying di sekolah. Saya salah satu korbannya. Entah kenapa kakak kelas saya yang perempuan tiba-tiba mencegat saya di koridor sekolah dan memaki-maki saya tanpa alasan yang jelas. Disitu saya tidak menangis, saya hanya takut. Dengan kaki gemetar dan wajah yang pucat saya menunggu kakak kelas tersebut selesai memaki. Tidak ada teman yang membela, karena semua hanya jadi penonton yang baik, tidak ada pacar yang akan menjelma menjadi pangeran penolong putri. Hanya ada saya, yang membela diri sendiri. Lagi-lagi saya merindukan sosok seorang kakak yang akan datang menolong adiknya.


Saya selalu mempunyai saudara sepupu di satu sekolah dari saya SD hingga SMA. Tapi saya sadar betapa berbedanya saudara sepupu dengan saudara kandung sendiri.Ada rasa segan, dan disitulah saya sadar... Saya sendirian...


Kadang orang yang baru kenal maupun yang sudah kenal lama bertanya, "Enak nggak jadi anak tunggal?". Saya hanya tersenyum mendengarnya. Mereka jelas tahu tidak rasanya jadi saya. Mereka tidak tahu betapa inginnya saya bisa bermain bersama saudara kandung sendiri, rasanya bertengkar dengan kakak sendiri, atau mempunyai 'warisan' dari kakak sendiri. Betapa inginnya saya curhat dengan kakak perempuan ketika saya jatuh cinta  atau dengan kakak laki-laki yang akan selalu membela saya ketika saya patah hati. Atau punya kakak yang selalu bisa diandalkan di sekolah dan di rumah.



Tapi pada akhirnya, saya sendirilah yang harus bertahan. Saya lah yang menjadi kakak sekaligus adik untuk diri saya sendiri...


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar