RSS

My Story, My Feeling

MY STORY, MY FEELING.

Mungkin banyak orang yang belum mengenal siapa gue (gue? Sebuah kata yang coba gue tiru dari seseorang biar keliatan gaul, itu sih katanya). Ketika hendak menulis tulisan ini gue bingung harus memulainya darimana karena jujur ini adalah pengalaman pertama gue untuk bisa menulis dalam sebuah blog. Awalnya gue ragu apakah gue bakal bisa menulis atau tidak, tapi karena tekad dan niat yang membara gue coba perlahan membuka laptop gue dan menyalakannya, alhasil laptop gue pun gak nyala dong, gue pun panik dan heboh sendiri hingga datang suara yang berteriak ke gue “jelas aja gak nyala bang, lha wong colokan chargernya gak masuk”, gue pun langsung tersadar betapa bodohnya aksi gue yang panik duluan..hahaha..
Laptop langsung menyala dan sinar dari layar laptop langsung menyinari wajah gue sehingga terlihat semua titik-titik pada jerawat gue...hahahaha... udah ah intermezonya, gue mencoba menulis bukan buat bahas jerawat..hahahaha..

Gue mau kenalin nama gue terlebih dahulu, nama gue benny, gw juga awalnya gak tau arti dari nama gue itu apa hingga suatu hari ada seseorang yang ngasih tau ke gue kalo arti nama gue itu laki-laki (berarti cucok dengan jenis kelamin gue..hehehe). saat ini gue udah memasuki umur ke-28, sebuah angka dimana seharusnya gue sudah berada dalam posisi yang matang sebagai cowo. Gue masih jauh dari kata matang, (eh tunggu dulu, ada sih yang matang dari gue, ya beberapa helai rambut gue yang matang berubah dari hitam ke putih..hahahaha). Masih banyak yang belum kesampaian aku raih dalam hidup gue. Jatuh bangun gue lewatin hingga gue bisa berada di angka 28 sekarang ini. Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun terus berjalan mencoba untuk membenahi hidup.

8 November 2014, ya itu adalah sebuah tanggal yang bisa dibilang menjadi titik balik akan kehidupan gue khususnya dalam soal asmara. Gue selama ini selalu gagal dalam soal urusan yang satu ini, entah kenapa gue juga gak tau, ganteng gue iya, tinggi gue juga dapet, sixpack?itu yang gue gak dapet, gue juga bingung kenapa lingkar perut gue semakin nambah aja padahal mah gue mah makannya dikit kok (nyemilnya yang banyak sih...hahahaha). Gue bergaul dengan beberapa wanita hanya buat sekedar nemenin gue jalan ditengah kepenatan gue dalam bekerja, tetapi gue gak sadar hal itu justru disalahartikan sama mereka yang jalan sama gue, mereka menyimpan rasa sayang ke gue, sesuatu yang saat itu memang tidak gue inginkan karena gue memang tidak mau berkomitmen dg mereka. 2 hari sebelum hari pahlawan di tahun 2014 akan menjadi sebuah hari yang tidak akan terlupakan oleh gue karena di hari itulah gue bertemu dengan seseorang yang sebenarnya sih dia adalah seorang teman lama yang gue gak pernah sadari akan dipertemukan kembali di dalam sebuah komitmen. Memang hubungan kami masih terbilang muda, tetapi intensitas pertemuan membuat gue merasa seperti sudah berhubungan sangat lama sekali. Dia hadir kedalam hidup gue membawa perubahan dalam hidup gue. Dengan intensitas kami yang sering bertemu, jalan, becanda bareng, makan bareng, nyanyi2 bareng, ngobrol dll membuat gue menemukan kepribadian dia walaupun belum seluruhnya. Dia ternyata adalah seorang wanita dengan talenta yang hebat dimana gue sendiri tidak memilikinya. Terkadang gue suka berpikir dia terlalu sempurna buat gue. Awalnya gue minder sama dia karena mungkin gue yang sedikit malu dengan fisik gue, oh ya gue belum cerita tadi yah soal fisik gue, oke sekarang gue ceritain sedikit soal fisik gue. Gue itu orangnya tinggi, kacamata, ganteng, putih dan nah ini dia yang bikin gue minder guys, gw itu berbulu baik ditangan dan di kaki. Sekilas sih adalah hal yang wajar yah buat seorang cowo berbulu, tetapi bulu gue yang sedikit lebat itulah yang buat gue kadang gak percaya diri buat deketin cewe. Selama kebersamaan gue dengan dia, gue gak pernah menutupi segala sesuatunya, gue siap dg apapun reaksi dari dia. Alhasil apa dong guys? Dia malah ngelus2 bulu gw coba, gokil kan? Dipikir hewan peliharaan kali gue dielus2...hahahahahaha...

8 Februari 2015 nanti tepat 3 bulan kami bersama. Gue gak tau bagaimana perasaan dia selama kurang lebih 3 bulan nanti berhubungan dengan gue, gue sih gak berharap berlebihan akan jawaban mengenai perasaan dia ke gue, gue malah pengen dia itu bisa terbuka mengenai apa yang menjadi kekurangan gue. Terkadang gue menangkap sedikit keraguan dari diri dia akan gue, hal yang wajar buat seorang cewe menurut gue sih. Gue memang gak bisa menjawab keraguan dia itu dengan instan atau dengan jawaban spontan bahkan kegombalan yang gue bikin pun mungkin tidak akan bisa memecahkan keraguannya ke gue.

Keraguan?? Apa sih sebenarnya arti dari keraguan? Dan kenapa orang bisa ragu? Dan apa yang menjadi dasar orang bisa meragu? Hingga bagaimana menjawab keraguan? Semuanya itu terpintas menjadi aneka pertanyaan dalam benak gue ketika seseorang ragu akan gue.
Gue memang belum bisa menunjukkan yang terbaik sebagai cowo, dengan segala keterbatasanku terkadang gue sering berpikir dalam setiap malam menjelang tidur gue apakah gue bisa menjadi pria sekaligus orang yang bisa diandalkan olehnya. Gue terkadang suka iri ketika melihat pasangan lain yang lebih sempurna dari gue.

Gue selalu berusaha untuk bisa menyenangkan dia, membuat dia tertawa dan ngecengin dia adalah menjadi hal kesukaan gue dalam setiap kebersamaan gue dengan dia. Entah kenapa gue senang banget setiap kali bisa melihat dia tertawa. Dengan tertawa gue berharap bisa mengurangi sedikit dari beban yang dia miliki saat itu walaupun tidak setiap saat gue bisa membuat dia tertawa karena batasan waktu dan jarak. Gue pengen banget bisa membahagiakan dia, memberikan semampuku untuk bisa selalu ada buat dia. Seiring dengan waktu dengan apa yang aku lakukan buat dia itu semua bisa menjawab keraguan dia akan aku.

Gue Cuma pengen dia bisa percaya sama gue kalo gue bener2 sayang sama dia, gue teramat sayang sama dia sampai aku selalu memikirkan dia dalam setiap lelahku, bahagiaku dan sedihku. Gue belum pernah merasakan cinta yang seperti saat ini gue rasakan. Gue berharap dia bisa menjadi pelabuhan cintaku yang terakhir setelah beberapa kali aku gagal untuk berlabuh. Terlalu dini aku mengungkapkan perasaanku ini secara berlebihan untuknya karena biarlah dia sendiri yang merasakan akan kehangatan rasa sayang gue ini seiring waktu berjalan. Satu hal yang menjadi harapan gue adalah gue menginginkan dia untuk bisa mewujudkan impianku untuk menikah di Tahun 2016 dimana dia menjadi mempelai wanitanya mendampingi aku (duh, gombal banget sih lo ben dari tadi kata2 lo gak lo banget deh..hahahahahaha). Aku mencintai dia karena pribadinya, pribadi yang Takut akan Tuhan, melayani, sayang akan keluarga, bertanggung jawab, pekerja keras, sayang akan sama anak2, dan yang bikin gue kagum sama dia adalah kemampuan dia untuk memainkan alat musik. Gue gak peduli akan perkataan orang akan fisik dia, dia juga gak secantik kaya bidadari, gue gak peduli rambut dia yang keriting, gw gak peduli jerawat diwajahnya, gw juga gak peduli dengan postur tinggi badan dia, gw gak peduli dengan semuanya itu karena yang gue tahu gue telah jatuh cinta sama dia. Pribadinya telah mempesonakan aku. Maminya dengan seluruh keluarganya yang menerima gue dengan hangat itu membuat gue seperti berada dalam lingkungan keluarga sendiri. Aku mencintai dia dengan seluruh keterbatasannya. Gue pengen dia tau diujung akhir tulisan gue ini kalo gue bener2 mencintai dia, menyayangi dia dengan sepenuh hati gue, dan bahkan gue selalu merindukan dia tiap kali gue lagi sendiri. Dia juga yang menginspirasi gue untuk belajar menulis tulisan ini. Dia motivasi gw setiap kali gue mau menjalankan aktivitas gue. Semoga Tuhan memberkati hubungan kami, setiap apapun yang kami rencanakan, keluarga kami masing2, pekerjaan, dan usaha kami.

Udahan aaahhh nulisnya, belom mandi nih gue pas nulis ini semua, pulang kerja gue langsung buka laptop, tapi makan sih udahhhhh (tetep yaaa bennn kalo makan gak lupa....hhahahahaha). semoga kelak gw akan mencoba untuk menulis lagi dengan artikel yang berbeda.


I love you Shinta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar