RSS

i reply yours, hon

With my last breath, I’ll exhale my love for you. I hope it’s a cold day, so you can see what you meant to me.



Ada yang abis baca postingan sebelumnya? Itu dari pacar gue, si abang prenagen.. Buat penulis pemula seperti dia sih tulisannya lumayan ok, mengalir gitu aja, natural pokoknya deh. Awal tulisan sih bener-bener bikin ngakak-ngakak di ruang guru. Betapa narsisnya pacarku inilah -______-. Oke, boleh diakuin kalo dia emang ganteng sih (sekali-kali nyenengin pacar). Tapi, bukan poin gantengnya aja yang bikin gue jatuh cinta. Physically, dia memang tipe gue. Tinggi, putih, berkacamata (dan berbulu). Entah kenapa gue selalu melting kalo ngeliat cowok berkacamata, bawaannya gemes :p. Oke, udah ah ngomongin fisiknya, tar naik kuping abang itu :p
Well, kalau boleh jujur, dia yang membuat gue untuk 'berhenti' dan tidak mencari lagi. I find many adorable things in him. Walaupun dia kadang suka diem gak jelas kalo lagi nyetir atau lagi di rumah, tapi ya banyakan dia bikin gue ketawa dengan segala hal-hal konyol yang dia keluarkan tanpa jaga image di hadapan gue. Yang membuat gue heran adalah ada banyak kesamaan dalam diri gue dan dia. Sama-sama gak mau ribet, sama-sama bisa nyetir, sama-sama suka nganterin emak ke pesta, papa kami punya 'rumah' yang sama di Pondok Kelapa, sama-sama menyisihkan lauk paling enak untuk dimakan paling terakhir, sama-sama suka coklat, selera musik sama, sama-sama punya sodara yang sama, dan masih banyak lagi deh...
Gue memutuskan untuk 'berhenti' di dia. Please, jangan bilang ini terlalu dini karena usia hubungan kami masih seumur jagung atau karena usia gue sendiri (katanya) masih muda. Bukan itu. Memutuskan untuk yakin dengan komitmen jangka panjang bukan seberapa lama gue harus memacari si cowok. Gue pernah gagal dalam hubungan yang bertahun-tahun, dua kali pula. Untungnya, gue bukan orang yang gampang trauma dengan semua itu. 
Gue menemukan sosok yang gue cari. Sosok yang penyayang, bisa menjadi konyol dan serius, orang yang bisa membuat gue lebih dekat sama Tuhan, orang yang sangat menghormati ibunya dan menyayangi keluarga, tahu dimana ia harus menempatkan diri, yang selalu mengkhawatirkan diri gue walaupun dia berusaha untuk gak terlalu kelihatan khawatir. Many other things, and I don't know how it works in my life and other people can't make it to me. I maybe had a first love and had my heart broken, but reflecting on it, I don't think that was love. I think as I'm getting older and having more in-depth relationships, maybe I'll experience it. At the moment, I don't know, exactly, if I've been in love with him. Oiya, satu hal.. suara dia bagus kalo nyanyi, makanya gue seneng mainin piano biar dia nyanyi :D

Setidaknya, hampir 3 bulan ini menjalani sama dia, bukan sekedar jalan bareng, tapi gue juga mempelajari sifat-sifat dia. Lagian gue bukan orang yang gampang ilfeel sama kelakuan orang, karena kerjaan gue saban hari adalah memperhatikan berbagai karakter manusia, dari anak kecil sampai orang tua, dan semua perbedaan sifat dan karakter itu menurut gue indah, juga punya seni tersendiri. 

Semoga dia gak ilfeel lah kalo ngeliat gue baru bangun tidur atau lagi nge-blank gara-gara kurang tidur sama kurang piknik :D


Setiap malam gue selalu berdoa, meminta kepada-Nya agar gue tetap bisa bersama dia, menuju 2016 (btw, pesen dulu itu gedung om. tar kehabisan lagi :p ), tahun dimana gue dan dia akan berjanji bersama di hadapan Tuhan dan umat-Nya. Memutuskan untuk bersama, saling respect satu sama lain, saling memeluk ketika salah satu jatuh, saling mendukung mewujudkan mimpi satu sama lain. Hey, Benny...I love you, more than you know.  













  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar