RSS

Sejarah Musik Polifoni


AWAL MUSIK POLIFONIKDANPERKEMBANGANNYA
(sumber :http://claus-theodorus.blogspot.com/2009/02/sejarah-musik.html)


Polifoni (dari bahasa Yunani:πολύς /po΄lis/ banyak dan φωνή /fo΄ni/ suara) adalah salah satu jenis musik yang disusun berdasarkan suara banyak (poli=banyak, foni=suara), dibedakan dengan musik homofoni. Musik Polifoni lahir sejak tahun 1200 dan mencapai puncak kejayaannya pada Masa Borok (1600-1750) dengan tokoh musik Johan Sebastian BachPermulaan dan perkembangan polifonik (susunan musik dalam dua suara atau lebih, yang berjalan sekaligus secara berbaris dan setelah abad ke-12 secara (indenpenden). Muncul sementara repertoat Cantus Planus Gregoria (musik monofonik) sedang berkembang di seluruh Eropa Barat. Belum ada penjelasan yang pasti proses bagaimana, mengapa dan dimana percobaan ini terjadi.Sebelum ada notasi yang tepat untu kmusik polifonik, ada kemunkinan besar bahwa keterampilan bernyanyi dalam polifonik merupakan suatu tradisi yang berkembang melalui improvisasi. Walaupun polifonik yang di improvisasikan di perkirakan sudah ada pada abad ke-8, sumber keterangan kita yang paling awal menunjukkan sebuah risalah melaui teori musik dari abad ke-10 Sejarah lahirnya Musik PolifoniNotasi Gregorian tahun 590Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Gregorius Agung. Sebelumnya musik tidak memiliki peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregorius telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memakai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi). Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.Musik organum 1150-1400Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah (laki-laki).Musik discant 1400-1600Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah.Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi maunpun kuart rendah, dan musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua, foni=suara).Basso ostinato Tahun 1600Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak dengan pola yang sama, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudian diulang pada rangkaian nada lain secara sama.Musik polifoni Era Barok 1600-1750Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, tetapi dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah lahir teori kontrapung. Palestrina menyusun buku yang pertama tentang teori kontrapung ini.Johann Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapung yang sangat tinggi, karema disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600-1750) menyusun dengan teknik kontrapung, misalnya George Frederic Handle (1685-1759) dari Inggris, Antonio Vivaldi (1678 - 1741) dari Italia, yang lain George Philipp Telemann, Arcangelo Corelli, Henry Purcell, Domenico Scarlatti, Jean-Philippe Rameau, dsb.Sebagai contoh lagu rakyat dengan gaya polifoni adalah Bapak Yakub.Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapung Terikat atau Strict Counterpoint, namun kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapung Bebas atau Free Counterpoint.


 Ciri-ciri jenis musik ini: tekstur musik polifoni (harmoni di mana setiap suara bergerak seniri-sendiri seperti benang kusut tetapi sebenarnya merupakan jalinan yang luar biasa, begitu ramai, tapi harmonis) alat musik tidak begitu banyak, yang menonjol adalah seperti alat musik harpsichord (belum ada piano pada saat ini), Clavichord, Organ, dan alat2 musik orkestra. Bentuk2 musik yang terkenal seperti Fugue, partita, toccata, dll. Semua konsep melodi memakai teknik kontrapung (satu melodi dikontra dengan melodi lain, demikian juga melodi yang mengkontra dikontra lagi dengan melodi lain, namun dengan modus yang berbeda-sering disebut kontrapung 2 suara atau 3 suara). seringkali musik ini dikategorikan musik yang berbau sakral, karena secara filosofis, musik ini dicipta berdasarkan konsep Teologi Penciptaan, di mana Tuhan Allah menciptakan banyak dan beragam ciptaan dengan jalinan yang begitu kompleks dan rumit, mulai dari molekul yang hingga galaksi yang luas dan akbar, namun semua bisa bergeak dan hidup secara harmonis.

 A. Teori – teori Awal musik PolifonikAda beberapa teori yang sudah di ajukan oleh para pakar musik abad pertengahan. Teori – teori musik adalah meliputi :1.      Msik polifonik awal sering kali disebut organum dalam risalah – risalah teoritis. Ada anggapan dari beberapa bahwa istilah musik organum ini terkait dengan pemakaian oragan. Organ pipa yang ditup dengan pompa angin masuk ke Perancis dari Konstantinopel pada abad ke-8
2.      Dokumentasi mengenai tradisi musik Yunani kuno memperlihatkan pemakaian heterofoni (dua pemain yang membuat improvisasi pada melodi yang sama dan pada saat yang sama. Aulos dapat memainkan dua nada sekaligus, namun kebanyakan pakar musik kuno menganggap salah satu pipa berfungsi sebagai drone (sebuah nada yang berbunyi terus – menerus) yang mengiringi melodi dari pipa pertama.
3.      Polifoni terjadi karena perbedaan jenis suara misalnya suara tenor dan bass.
4.      Mungkin ada sumber dalam musik rakyat, misalnya pemakain nada – nada yang berbunyi secar terus – menerus yang sejajar dibawah atau diatas sebuah melodi. Ada kemungkinan besar bahwa hal ini merupakan kebiasaan di Pulau Orkney (yang terletak disebelah utara Skotlandia dan Islandia)
5.      Polifonik timbul setelah ada suatu pertemuan secara kebetulan
6.      Pemakaian polifonik dihasilkan dari filsafat spekulasi tentang kemungkinan diperdengarkan dua atau lebih interval pada saat yang sama.
7.      Mungkin jenis polifonik sudah ada dalam suatu tradisi di Eropa Barat. Mungkin polifonik itu di impor dari gereja timur.



 




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar